Rabu, 23 April 2014

Lunturnya Sosok Negarawan Pemimpin Indonesia

Lunturnya Sosok Negarawan
Pemimpin Indonesia
Oleh Fadhil Muhammad Indrapraja
            Tulisan ini di-ilhami oleh “pandangan” B.J. Habiebie di salah satu stasiun televisi swasta Indonesia beberapa waktu lalu. Gejolak pemikiran terhadap topik ini semakin bertambah setelah diskusi singkat bersama sahabat-sahabat FHUI.
Ketika menemukan sosok tersebut merupakan suatu hal yang sulit, maka kitalah yang bertanggungjawab untuk memantaskan diri menjadi sosok negarawan pemimpin bangsa Indonesia.
                Indonesia merupakan negara yang diberi karunia berlimpah oleh Tuhan. Sudah semestinya karunia tersebut menjadi tanggung jawab setiap rakyat Indonesia untuk menjaga dan mengelolanya demi terwujudnya masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur. Karunia berlimpah merupakan suatu tantangan. Dahulu, tantangan ini berhasil dilalui oleh para pemimpin penggerak roda bangsa Indonesia.
Sosok penggerak roda bangsa ini adalah sosok negarawan. Mereka membawa bangsa Indonesia menjadi negara yang merdeka dan diakui oleh Negara lain. Rumusan pedoman bernegara yang dituangkan dalam bentuk Undang-Undang Dasar (UUD) berhasil mereka bentuk demi kepentingan seluruh rakyat. Mereka menolak menjual idealisme dengan segelimang materi yang hanya memberi kesenangan dunia dan individu semata. Sebagai seorang pemimpin, mereka menyadari kewajiban dan tanggung jawab untuk berkontribusi secara maksimal memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara. Tak sedikit diantara mereka yang rela mengorbankan nyawa demi kepentingan seluruh rakyat. Mereka berada di garda terdepan, ya begitulah hakikat pemimpin yang sesungguhnya.
Sosok negarawan tersebut memiliki pemikiran cerdas dalam melihat kondisi bangsa dan negara. Mereka berpandangan jauh kedepan dengan merumuskan pedoman bernegara  tanpa memikirkan kepentingan pribadi atau sekelompok golongan tertentu.. Pada akhirnya, rumusan tersebut diterima oleh seluruh rakyat Indonesia sebagai nilai luhur yang dicitakan-citakan bersama ditengah keberagaman yang ada.
Sosok mereka adalah pribadi yang mampu membuat bangsa Indonesia memiliki martabat dan jati diri dimata Internasional. Mereka memiliki integritas dan kualitas intelektual yang sangat baik. Tak hanya itu, mereka juga terus meningkatkan kualitas diri agar Indonesia dapat bersaing dengan bangsa asing. Tidak ada kata lelah dalam benak mereka. Perjuangan dan jasa mereka tercatat dengan mulia dalam sejarah kenegaraan bangsa Indonesia.
Saat ini, pemimpin yang muncul sering kali mengecewakan rakyat. Dimulai dari kebijakan yang merugikan rakyat, sampai persoalan etika yang bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat Indonesia. Dalam sebuah sistem kenegaraan (pemerintahan) tentu diperlukan pemimpin yang tangguh, pemimpin yang mampu menciptakan budaya kerja yang baik. Sebuah sistem tidak akan dapat berjalan dengan baik apabila tidak dipimpin oleh pemimpin yang kompeten dan bermoral.
Sosok pemimpin negarawan semakin sulit dijumpai. Tidak banyak pemimpin yang amanah saat memegang jabatan, semua terbuai oleh harta dan tahta. Mulai detik ini sudah seharusnya kita memberikan  solusi dalam membangun konstruksi kokoh sebuah organisasi Negara. Kemana arah bangsa ini berlayar merupakan tanggung jawab kita bersama.
Mari bersama-sama melakukan introspeksi diri, menyadari kewajiban-kewajiban yang kita miliki dan menjalankannya dengan optimal. Menyadari bahwa hidup adalah merubah hal negatif menjadi hal positif, meningkatkan ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi idealisme untuk mempertahankan eksistensi negara demi mewujudkan sebuah misi suci, yakni terwujudnya masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur bagi seluruh rakyat.
Semoga setiap langkah kita mengantarkan kita menjadi sosok negarawan yang memberikan arti kemerdekaan yang susungguhnya bagi seluruh rakyat Indonesia.


                                                                                    Amin Ya Rabbalalamin..